Arish - Rombongan kemanusiaan yang tergabung dalam gerakan Viva Palestine, masih tertahan di Pelabuhan Latikia, Syria. Sejumlah bantuan kemanusiaan pun belum bisa disalurkan kepada masyarakat Palestina di Jalur Gaza.
"Di Syria masih belum ada kepastian terkait pemberangkatan, masih menunggu
keputusan dari pemerintah Mesir terkait perizinan. Akan tetapi peserta sudah
siap untuk berangkat apapun keputusan dari Mesir," ujar anggota DPR RI asal FPKS yang tergabung bersama para relawan di Latikia, Yoyoh Yusroh, kepada detikcom, Minggu (10/10/2010).
Yoyoh menjelaskan, rombongan dari Indonesia masih bergabung bersama ratusan
relawan dari seluruh dunia di Latikia. Delegasi Indonesia membawa bantuan berupa 1.000 tas sekolah, susu bubuk dan berbagai bantuan lainnya.
"Kita juga membawa bantuan 2 mobil serta uang USD 11.500 tunai," terang Yoyoh.
Pemerintah Syria menyambut baik gerakan ini. Menurut Yoyoh, para relawan
ditampung di dekat pelabuhan Latikia. Para relawan ini pun diperlakukan dengan baik.
"Pemerintah juga menyumbangkan sejumlah kursi roda untuk disumbangkan ke rakyat Palestina melalui VP 5 ini," terang Yoyoh.
Saat ini, jumlah delegasi dari Indonesia yang sudah berada di Latikia ada 4
orang. Mereka adalah Yoyoh Yusroh, Sylviani Abdul Hamid, Pipik Dian Irawati, dan Aqil Wilda Arief.
Sementara itu rombongan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) yang
dipimpin Dr Muqoddam, masih menunggu rombongan Viva Palestine ini di El Arish, Mesir. Rencananya, rombongan KNRP ini akan bergabung bersama rombongan Viva Palestine untuk memberi bantuan ke Jalur Gaza.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Selamat datang di blog saya,blog yang sederhana danwajib dikomentari bagi pengunjung (kalo mau).. Selamat menikmati isinya ya (lemper kalee..)
0 komentar:
Posting Komentar